ALAT MUSIK TARI SINTREN


Hasil gambar untuk alat musik laras slendro terbuat dari bahan

Kesenian asli budaya jawa yang berkaitan dengan makhluk halus atau astral, oleh karena itu kesenian Sintren dikenal sebagai tarian dengan aroma mistis atau magis. Kesenian ini hanya bisa dilakukan oleh anak gadis yang masih suci, bahkan belum menstruasi.

Kesenian ini unik, disamping kesenian ini hanya bisa dilakukan oleh gadis yang belum akhil balig, bentuk penyajian sebelum pertunjukan atau prosesnya pun diluar logika, karena sang penari sintren akan di masukan kedalam “kurungan” atau sangkar ayam dengan keadakan terikat dan ditutupi rapat. Di dalam kurungan tersebut juga akan dilengkapi dengan alat-alat make up, kostum yang akan dikenakan oleh penari sintren, dan tak ketinggalan pula kaca mata hitam.

Penari sintren selalu mengenakan kaca mata hitam dalam melakukan pertunjukan, dikarenakan untuk menutupi mata sintren jikalau dia menari dengan keadaan terpejam atau mata tertutup. Mitosnya bahwa dalam kurungan tersebut sang Sintren akan di dandani oleh makhluk halus yang di perintahkan oleh sang pawang. Pawang sintren atau biasa disebut “kemlandang” akan memberi aji-ajian sambil mengelilingi kurungan tersebut. Ajian-ajian tersebut berupa nyanyian-nyanyian daerah.

Nyanyian tersebut bukanlah terserah kemlandang atau nyanyian turun-temurun. Karena faktanya dalam melakukan pertunjukan Sintren, nyanyian sintren akan berbeda-beda terserah permintaan Sang Penari Sintren. Setelah di aji-aji maka penari Sintren yang ada di kurungan memberi tanda bahwa ia sudah siap.

Penari sintren akan keluar dengan pakaian yang rapi, cantik dan menawan lengkap dengan kaca mata hitamnya. Dalam pertunjukan tarian sintren ini akan diiringi dengan alat musik tradisional jawa, seperti: gendang, kemong, gambang, dan gong. Namun selain alat musik tersebut, pertunjukan sintren diiringi juga dengan tepukan tangan dari kemlandang.

Tujuannya adalah untuk memberikan semangat kepada penari Sintren. Pasangan dari penari sintren adalah Bodor atau Badut. Bodor juga dilakukan oleh anak laki-laki yang belum baligh. Fungsi dari Bodor untuk mendampingi penari sintren menari. Dalam pertunjukan sintren akan terjadi hilang kendali apabila Bodor “jantur” ngamuk kesurupan macan kumbang. Namun hal ini masih bisa disadarkan oleh kemlandang. Bukan hanya Bodor saja yang bisa jantur, penari sintren juga bisa ngamuk apabila ada seseorang yang bersiul. Alasannya adalah karena dia merasa dilecehkan.

Tempat yang digunakan untuk pertunjukan kesenian sintren adalah arena terbuka. Maksudnya adalah agar lebih komunikatif atau menyatu antara penonton dan penari sintren. Karena dalam pertunjukan ini biasanya penonton akan memberikan saweran kepada penari sintren. Pertunjukan sintren biasanya dilakukan dalam malam bulan purnama. Karena pertunjukan ini memang berkaitan dengan makhluk halus yang menjelma dan menyatu dengan penari. Busana dari penari sintren itu sendiri adalah baju sehari-hari, kain atau jarit, celana tiga perempat, sabuk, selendang, jamang (hiasan yang dipakai dikepala dengan untaian melati disamping kanan dan kiri), kaos kaki.

Alat musik pendukung kesenian sintren yang untama adalah gong, yang berfungsi sebagai ritme atau melodi pengiring kesenian sintren. Disusul dengan alat musik gamelan Gendang, Lerog, kenong, dan yang berinstrumen laras slendro, bertujuan untuk menambah kemeriahan dari kesenian sintren tersebut, kemudian juga untuk menarik atau mengundang penonton agar menonton sintren.

Gong

Gong adalah alat musik tradisional suku Dayak yang diklasifikasikan sebagai salah satu alat musik dalam kelompok idiofon yang terbuat dari bahan campuran jenis logam (besi, kuningan dan perunggu).

Alat musik ini mirip dengan alat musik gong pada gamelan jawa, tetapi perbedaanya terletak pada bunyi yang di hasilkan. bunyi dari alat musik gong pada gamelan Jawa terdengar dengan getaran yang lebih panjang, sedangkan bunyi dari alat musik khas Kalimantan Tengah ini cukup pendek. Selain itu, perbedaan alat musik ini dengan gamelan Jawa tampak pada jumlah dan cara memainkannya, dibunyikan dengan menggunakan pemukul atau stick (alat tabuh) yang terbuat dari bahan kayu tidak ada bahan yang khusus untuk pemukul Gong yang terpenting kayu tersebut kuat untuk dipergunakan sebagai alat pemukulnya. Pada ujung pemukul tidak dilapisi dengan kain, karet ataupun bahan lainnya. Besarnya alat pemukul pun tidak ada ukuran tertentu, yang penting sesuai untuk menghasilakn bunyi apabila dimainkan.

Gamelan

Alat musik gamelan adalah sekumpulan instrumen musik yang dimainkan dalam sebuah ensembel atau sajian musik. Dalam sebuah pertunjukan gamelan, akan dimainkan beberapa alat musik yang saling berpadu untuk menghasilkan sebuah tetabuhan yang merdu. Alat musik yang satu ini sering kita temui pada beberapa kesenian tradisional di Indonesia, terutama di Jawa. Makna gamelan sebenarnya berasal dari kata “gamel” yang dalam bahasa jawa memiliki arti memukul atau menabuh.

Sedangkan pada akhiran kata terdapat imbuhan kata “an” yang berfungsi membentuk kata benda. Dengan begitu makna gamelan dapat kita artikan sebagai kumpulan dari beberapa alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh, Sejarah diawali dengan ditemukannya relief gaemlan Jawa pada dinding Candi Borobudur yang dibangun kira-kira pada abad kesembilan.

Alat musik gamelan yang pertama kali diciptakan adalah Gong, yang pada saat itu digunakan untuk memanggil para dewa. Kemudian diciptakan juga beberapa alat musik pengiring untuk menyampaikan pesan yang bersifat khusus. Hingga akhirnya terciptalah alat musik gamelan dengan lengkap yang sama seperti saat ini.

Selain itu Gamelan Jawa juga berkembang pesat ketika zaman Majapahit.
Bahkan pada saat itu dapat menyebar ke beberapa daerah disekitar Jawa, seperti Bali dan Sunda. Gamelan Jawa biasanya memiliki ciri khas yang berbeda, yaitu dengan nada yang lembut.

Kendang/Gendang

Kendang atau kendhang adalah instrumen dalam gamelan Jawa Tengah dan Jawa Barat yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu. Jenis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut kendang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran ,ladrang irama tanggung. Untuk wayangan ada satu lagi kendhang yang khas yaitu kendhang kosek.

Kenong

Kenong alat musik salah satu ini adalah alat musik yang menyusun jenis alat musik gamelan Jawa. Secara tidak langsung, Kenong merupakan salah satu dari alat musik tradisional Jawa Tengah yang masih dikenal hingga sekarang.
Alat musik kenong ini merupakan pengisi akor atau harmoni didalam permainan acara gamelan, kenong berfungsi untuk penentu batas-batas bagi gatra, yang berguna untuk menegaskan irama. Alat musik kenong ini juga termasuk di dalam alat musik yang berpencu, Namun ukuran alat musik kenong lebih besar dibandingkan dengan alat musik bonang

Jenis-jenis tembang yang biasa digunakan mengiringi kesenian sintren adalah:

a. Tembang turun-turun sintren,

Digunakan sebagai pola pembuka agar roh bidadari masuk kedalam raga calon sintren. Saat tembang di lantunkan maka penari sintren akan ganti pakaian dari pakaian biasa kedalam pakaian sintren dalam keadaan badan terikat tali dalam kurungan.

b. Tembang dolanan khas,

Tembang dolanan khas ini merupakan lagu atau tembang kesenian khas daerah atau bisa di ganti dengan tembang campur sari.

c. Lagu tembang kawula gusti,

Lagu permohonan maaf kepada sintren yang pingsan karena marah atau tidak berkenan hatinya.

d. Tembang mawar,

Dilantunkan untuk mengiringi permintaan temohan kepada penonton.

e. Iringan penutup

Tembang turun-turun sintren, untuk pertanda bahwa permainan sintren akan usai, di lanjut dengan tembang pirang kedawung, untuk melepas roh Bidadari dan kemudian sintren akan berganti busana dari busana sintren ke pakaian keseharian.

0 Komentar